Cari Blog Ini

Kamis, 13 Juni 2013

Karya Sastra Melayu Klasik

Sastra melayu klasik sudah ada sejak abad ke 16 M, gaya bahasanya hingga kini tidak mengalami banyak perubahan. Bentuk-bentuk sastra melayu adalah: 1. Pantun Ialah sejenis puisi yang terdiri dari 4 baris bersajak a-b-a-b, a-b- b-a, a-a-b-b. Sajak ke 1 dan 2 adalah lampiran (berisikan hal- hal mengenai alam), baris ke 3 dan 4 berisi tujuan dari pantun itu. Satu baris terdiri dari 8-12 kata. Contoh: Ayam hutan terbang ke hutan Tali tersangkut pagar berduri Adik bukan saudara bukan Hati tersangkut karena budi 2. Karmina Merupakan bentuk pantun yang singkat, baris ke 1 adalah lampiran, sedang baris ke 2 adalah isi tujuannya. Memiliki pola sajak lurus a-a, tujuan dari pemakaian karmina adalah untuk mengungkapkan secara langsung atau sekadar untuk menyindir. Contoh: Buah nangka bentuknya bulat Sudah tua bangka belum ingat akhirat 3. Gurindam Salah satu bentuk puisi melayu lama, terdiri dari 2 baris kalimat dengan akhiran irama yang sama. Baris ke 1 berisikan masalahnya dan baris ke 2 mengenai solusinya/akibatnya. Contoh: Kalau bekerja terburu-buru Tentulah banyak keliru 4. Hikayat Merupakan bentuk prosa mengenai sejarah, dongeng, dsb. Biasanya mengkisahkan kehebatan seseorang akan kesaktiannya, contoh Hikayat Hang Tuah. 5. Syair Adalah bentuk puisi/karangan dalam bentuk terikat yang mementingkan irama sajak, umumnya terdiri dari 4 baris berirama a-a-a-a yang keseluruhannya memiliki maksud penyair. Contoh: Tersusun indah pustaka ini Tertata rapi buku-buku penuh maknawi Isi hari dengan berkunjung kesini Pustaka terbaik di negeri ini 6. Seloka Juga merupakan bentuk puisi melayu lama yang berisikan pepatah/perumpamaan yang umumnya mengenai senda gurau dan sindiran. Kebanyakan seloka ditulis dalam 4 baris memakai bentuk pantun/syair. Contoh: Apa yang aneh bila dipandang Lengan pendek tapi bertudung Nampak seperti orang yang kudung Mata terpandang kaki tersandung 7. Talibun Sejenis puisi lama seperti pantun karena mempunyai sampiran dan isi, hanya saja berisi lebih dari 4 baris. Iramanya adalah abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde, dan seterusnya. Contoh: Kalau anak pergi ke pekan Yu beli belanak beli Ikan panjang beli dahulu Kalau anak pergi berjalan Ibu cari sanakpun cari Induk semang cari dahulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar